YESICA NOVALINA MELIALA, 2019. Patogenisitas bakteri Aerococcus sp. pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Dosen pembimbing Dr. Esti Handayani Hardi, S.Pi., M.Si dan Dr. drh. Hj. Gina Saptiani, M.Si.

Isolat bakteri Aerococcus sp. termasuk kedalam kelompok bakteri Streptococcus , bersifat gram positif yang berbentuk bulat, ada yang berpasangan atau seperti rantai, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, bakteri ini dapat ditemukan di air tawar atau juga air laut dan cara penularannya melalui ikan yang sakit. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah bakteri Aerococcus ini merupakan bakteri yang patogen terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus).
Uji patogenisitas bakteri Aerococcus menggunakan metode penginjeksian melalui intaperitoneal sebanyak 0,1 ml/ekor pada ikan nila berukuran ± 5 cm dan ikan dipelihara selama 96 jam. Parameter yang diamati adalah gejala klinis, patologi anatomi organ luar dan dalam, mortalitas, rerata waktu kematian (Mean Time Death) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga bakteri umumnya menyebabkan perubahan patologi anatomi organ luar dan patologi anatomi organ dalam yang hampir sama yaitu tubuh berlendir, sisik lepas, sirip geripis, insang pucat, mata pucat, dan organ dalam pucat. Namun terjadi pendarahan pada organ punggung ikan nila yang diinjeksi dengan bakteri Aerococcus urinae 1. Nilai mortalitas dari ketiga bakteri tersebut adalah Aerococcus urinae 1 sebanyak 22,22%, Aerococcus viridans sebanyak 33,3% dan Aerococcus urinae 2 sebanyak 44,44.
Nilai MTD bakteri Aerococcus urinae 1 selama 27 jam, Aerococcus viridans selama 62 jam dan Aerococcus urinae 2 selama 59 jam. Kesimpulannya, bakteri Aerococcus urinae 1 merupakan bakteriyang menyebabkan kematian paling cepat kurang dari 48 jam, Aerococcus viridans dan Aerococcus urinae 2 menyebabkan kematian lebih dari 48 jam dan Aerococcus urinae 2 menyebabkan jumlah kematian paling tinggi.

Kata kunci : Patogenisitas Aerococcus, ikan nila, Zoonosis, Mean Time Death