Kekayaan budaya daerah yang berupa bahasa dan sastra daerah wajib dilindungi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa modernitas memberi pengaruh terhadap keberadaan seni budaya dan bahasa masyarakat lokal yang luhur. Bahasa daerah dan seni tradisional mulai terpinggirkan karena sudah jarang digunakan.
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai dan fungsi ungkapan tradisional dalam masyarakat Kutai. Penelitian ini dilakukan selain untuk memenuhi tugas akhir penulis, juga sebagai upaya menjaga dan memperkenalkan bahasa daerah Kutai yang mengandung ungkapan tradisional kepada pembaca.
Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, studi pustaka, serta wawancara. Hasil data yang diperoleh dari metode tersebut kemudian dianalisis,dan selanjutnya dilakukan pengklasifikasian data untuk menentukan nilai dan fungsi dari Ungkapan Tradisional yang telah dikumpulkan.
Berdasarkn hasil analisia menunjukkan bahwa dari 50 data ungkapan tradisional yang telah dikumpulkan, hanya terdapat 18 data yang masih digunakan di lokasi penelitian. Ungkapan tersebut memiliki nilai dan fungsi sebagai media untuk menyampaikan nasihat, kritikan, gurauan, larangan, dan ajaran agama.
Pengguna yang masih sering menggunakan berasal dari kalangan orang tua yangberusia 50 tahun ke atas. Ungkapan tradisional ini biasa digunakan oleh orang tuaketika kumpul bercerita atau sedang menasihati anak-anaknya. Untuk acara khusus atau acara adat yang menggunakan ungkapan tradisional pada desa Muara Kaman Ulu tidak ada lagi dilakukan. Oleh sebab itu, bisa ditarik kesimpulanbahwasanya penggunaan ungkapan tradisional sudah jarang dilakukan dan tidak ada generasi muda yang menjadi pewaris aktif ungkapan tradisional di desa Muara Kaman Ulu.