ABSTRAK
ARIF SANTOSO. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. 2015.
Pengaruh Dosis Mikroorganisme Lokal Kotoran Sapi Dan Campurannya
Dengan Akar Bambu Terhadap Produksi Tanaman Kedelai
(Glycine Max (L.) Merill) (dibawah bimbingan Ansyahari dan Roro
Kesumaningwati).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah kandungan unsur makro (N, P
dan K) pada MOL kotoran sapi dan MOL akar bambu, membandingkan penggunaan
POC tunggal dengan POC campuran dan menentukan jumlah dosis MOL yang sesuai
untuk tanaman kedelai.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2015, di lahan
percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F (sidik ragam).
MOL kotoran sapi mempunyai pH 4,66; N Total 0,030%; P
O
0,156%; C-Organik 0,75% dan C/N Rasio 24,93; dan MOL akar bambu pH 4,23; N
Total 0.029 %; P
2
O
5
0,042 %; K
2
2
O
O 0,169 %; C Organik 0,46 % dan C/N Rasio 15,72.
Hasil penelitian menunjukkan MOL kotoran sapi dan campurannya dengan
akar bambu berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman saat umur panen, jumlah
polong per tanam, dan berat kering biji per tanaman. Pengaruh tidak nyata
ditunjukkan pada tinggi tanaman umur 10 HST, 30 HST tanaman kedelai varietas
Anjasmoro.
Kata kunci: Mikroorganisme Lokal, Kotoran Sapi, Akar Bambu, Kacang Kedelai,
Anjasmoro
5
0,095%; K
2