Sitti Sahlani, 2019. Studi Tentang Pelaksanaan Konseling individual dengan Menggunakan Teknik Behavior Contract untuk Mengurangi Perilaku Membolos di Kelas VIII SMP Negeri 40 Samarinda Tahun Pembelajaran 2018/2019. Penelitian ini di bawah bimbingan Dra. Wiwik Haryani, M.Pd., selaku pembimbing I dan Andi Wahyu Irawan, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II.

Kata Kunci : Perilaku membolos sekolah, konseling individual dengan teknik behavior contract.

Penelitian ini berdasarkan fenomena yang terjadi di SMP Negeri 40
Samarinda yang menunjukkan banyak siswa melakukan pelanggaran maupun tata tertib sekolah khususnya siswa yang mempunyai perilaku membolos sekolah melalui konseling individual dengan pendekatan behavior contract. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan konseling individual dengan menggunakan teknik behavior contract untuk mengurangi perilaku membolos sekolah di kelas VIII SMP Negeri 40 Samarinda Tahun Pembelajaran 2018/2019?”. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan konseling individual dengan menggunakan teknik behavior contrat untuk mengurangi perilaku membolos. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus dengan mneggunakan penedekatan kualitatif, objek penelitiannya yaitu pelaksanaan konseling individual dengan menggunakan teknik behavior contract. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 40 Samarinda dengan sumber data 1 orang guru BK/wali kelas VIII C, 1
Teman Sebaya dan 1 orang yang melakukan perilaku membolos di kelas VIII C dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, penyederhanaan data dan penyajian data. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling individual dengan menggunakan teknik behavior contract untuk mengurangi perilaku membolos melalui beberapa tahap yaitu : (1) Assessment dilakukan melalui studi dokumentasi, (2) Menentukan tujuan konseling yang akan dicapai melalui goal setting, (3) Memberikan kontrak perilaku dengan teknik implementasi, (4) Mengevaluasi kontrak perilaku dan mengakhiri konseling dengan memberikan reward. Hal ini dapat dilihat melalui wawancara, observasi dan absensi siswa yang menunjukkan bahwa konseli masuk sekolah setiap hari, tidak pernah membolos sekolah dan mengurangi bermain game.