Samarinda termasuk salah satu daerah penghasil batubara di Provinsi Kalimantan Timur. Desa Bendang Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang merupakan salah satu bekas perusahaan tambang batubara yang berada di Samarinda. Hasil kegiatan eksploitasi yang ditinggalkan oleh perusahaan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan budidaya air tawar. Beberapa logam berat yang diduga terakumulasi di kolam pasca tambang Desa Bendang Lok Bahu adalah logam berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana akumulasi logam berat timbal dan tembaga yang terdapatpada organ tubuh ikan (insang, hati, daging) ikan Nila yang dibudidayakan di kolam pasca tambang ini. Pengambilan smpel dilakukan sebanyak tiga kali selama 3 bulan, yaitu hari ke-0 sampai ke-30, lalu sampling ke dua untuk ikan hari ke-60 dan sampling ke tiga untuk ikan siap panen yaitu ikan usia ke-9. Analisis logam berat dengan AAS (Atomic Absorption Spectofotometry). Hasil analisis logam berat Cu dan Pb pada organ tubuh ikan Nila semuanya terditeksi dam berada di atas baku mutu yang telah di tetapkan. Konsentrasi Cu pada daging ikan Nila berkisar antara 28,33 mg/l-95,59 mg/l, untuk akumulasi logam Cu pada insang ikan Nila berkisar antar 88,52 mg/l-127,69 mg/l , dan untuk akumulasi logam berat pada hati nilai yaitu 23,33 mg/l-63,72 mg/l. Konsentrasi Pb pada daging ikan Nila berkisar antar 0,38 mg/l-5,84 mg/l , untuk Pb pada insang ikan Nila akumulasinya berkisar antara 3,40 mg/l-7,02 mg/l, dan akumulasi logam Pb padahati ikan Nila berkisar antara 0,08 mg/l-4,30 mg/l. Konsentrasi logam berat pada organ tubuh ikan Nila tersebut tergolong memiliki sifat akumulatif tinggi dan berada di atas baku mutu yang telah ditetapkan SNI No. 7387 Tahun 2009 dan Reimer,1999 dalam Pagoray dkk, 2012.
Kata kunci : Kolam pasca tambang, logam berat, tembaga (Cu), dan timbal (Pb).