ABSTRAK
MIRANTI ANDAYANI. Tinjauan Implementasi Aspek Kelestarian Sosial Dalam
Pemanfaatan hasil Hutan Kayu Di PT Gunung Gajah Abadi di Kalimantan Timur
(dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H. Mustofa Agung Sardjono).
Dalam rangka mendorong bahwa pemegang izin pemanfaatan kayu akan mengelola
hutan secara lestari maka Kementerian Kehutanan menerbitkan peraturan Menteri
Kehutanan No P. 38/Menhut-II/2003 tentang standard an pedoman penilaian kinerja
pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin
atau hutan. Pemenhut ini selanjutnya mengalami perubahan dua kali melalui dua
peraturan No P. 68/Menhut-II/2012, melalui pedoman ini penilaian kelestarian
pengelolaan di mulai dari tingkat lapangan hingga ke produksi kayu yang dikirim
industry (pabrik). Tujuan penelitian ini yaitu untuk untuk melihat prospek kelestarian
sosial dalam pengelolaan hutan di areal kayu PT Gunung Gajah Abadi di Kecamatan
Kombeng, Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, yang di uraikan sebagai
berikut : 1) Mengamati kondisi dan dinamika elemen kelestarian sosial diareal PT
Gunung Gajah Abadi, 2) Mempelajari program kegiatan yang di Lakukan oleh pihak
PT Gunung Gajah Abadi dalam mengelola aspek sosial dan pencapaian kelestarian
hutan 3) Menganalisis masalah-masalah sosial yang dihadapi dan merumuskan solusi
yang bisa diterapkan. Pengumpulan data atau informasi yang diperoleh melalui
wawancara, pengamatan, studi dukumentasi Pengisian kuesioner dan yang kemudian
diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian, dan data dianalisa dengan cara
dekskriptif guna memperoleh suatu kesimpulan dan penyampaian sara-saran. Dari
Hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan yaitu hingga saat ini masyarakat masih
memegang dan malaksanakan berbagai aspek kelestarian sosial antara lain: (a) Hak
adat atas lahan dan hutan (b) Peran stuktur kelembagaan adat (c) Memiliki kawasankawasan

penting bagi kehidupan kelestarian dan budaya (d) Pempertahankan
berbagai pengetahuan tradisional/ lokal. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak
PT GGA dalam rangka untuk menjalin interaksi positif dengan masyarakat setempat,
khususnya warga Desa Miau baru. Beberapa contoh upaya perusahaan, yaitu : (a)
Merekrut sebagian besar karyawan dari tenaga kerja lokal (b) Mencegah terjadinya
konflik, khususnya yang terkait dengan aktivitas masyarakat dalam areal perusahaan;
dan (c) Memberikan berbagai bentuk bantuan dalam rangka program tanggung jawab
sosial perusahaan atau pembinaan masyarakat desa hutan (PMDH). Permaslahan
sosial yang masih dijumpai di areal PT GGA ada yang bersifat langsung dan tidak
langsung, akibat dari situasi internal di mayarakat dan dengan pihak luar (internal),
pihak PT GGA berupaya tidak terlibat. Akan tetapi yang berhubungan dengan
permasalahan perusahaan diselesaikan secara musyawarah. Selama ini belum pernah
terjadi konflik besar dan berkepanjangan antara PT GGA dan masyarakat sekitar.