Seks bebas telah menjadi permasalahan yang terus diupayakan pencegahannya. perilaku seksual remaja dikota Samarinda, didapatkan 25% remaja pernah melakukan hubungan seksual. Program bimbingan konseling di sekolah memiliki peran besar dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas pada siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk analisis program bimbingan konseling sebagai upaya pencegahan perilaku seks bebas pada siswa di MAN 2 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Informan utama adalah siswa MAN 2, informan kunci adalah guru BK MAN 2 Samarinda, dan informan pendukung adalah guru UKS MAN 2. Teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi penelitian.
Hasil penelitian didapatkan bahwa program bimbingan dan konseling tentang pencegahan perilaku seks bebas pada siswa meliputi layanan dasar dengan materi konsep diri, sosiometri, pergaulan remaja, pacaran Islami, pencegahan seks bebas, mengenal layanan BK, dan persahabatan serta strategi yang digunakan adalah bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Materi layanan responsif mengacu pada permasalahan siswa dengan strategi layanannya antara lain konseling, kunjungan rumah, konferensi kasus, dan alih tangan kasus. Sedangkan materi layanan perencanaan individual meliputi pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial pribadi dengan strategi layanannya adalah penempatan atau penyaluran (bakat minat) siswa. Dukungan sistem di dapatkan dari kerja sama dengan Puskesmas, PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), rapat guru bimbingan dan konseling, konsultasi dengan guru-guru, dan juga wali kelas. Disarankan perlu ada pelatihan bagi para guru bimbingan konseling
terkait program pencegahan perilaku seks bebas. Berbagai pihak juga perlu melakukan perannya dengan baik dalam mencegah perilaku seks bebas. Bagi siswa untuk lebih berhati-hati dalam bergaul dan mempelajari pendidikan seks.