Dalam industri pertambangan ketersediaan alat gerak yang memiliki availability dan reliability merupakan tanggung jawab tim maintenance. Kegiatan pertambangan berlangsung 24 jam dalam sehari sehingga karyawan harus bekerja secara shift dengan 12 jam kerja, maka beban pekerjaan yang tinggi, bekerja pada malam hari dan perbedaan karakter antara rekan kerja dapat menyebabkan stres kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja sosial dengan stres kerja. Metode yang digunakan ialah metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah karyawan Mining Support Division di PT. Kaltim Prima Coal Sangatta. Jumlah sampel sebanyak 210 karyawan. Analisis data menggunakan uji Cramers V dan uji Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 0,05 (5%).
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan Shift kerja (p value = 0,004) dan ada hubungan lingkungan kerja sosial (p value = 0,000) dengan stres kerja di Mining Support Division PT. Kaltim Prima Coal Sangatta. Disarankan agar mewajibkan olahraga, menginformasikan tentang waktu istirahat, melakukan penyegaran pengetahuan terkait pekerjaan, merencanakan variasi pekerjaan, menginformasikan tentang sifat dan karakter manusia, dan membangun komunikasi yang baik antara rekan kerja.