Proyek konstruksi Masjid X merupakan proyek renovasi dari bangunan masjid lama menjadi bangunan baru yang lebih besar. Dalam prosesnya terdapat risiko kecelakaan kerja yang bisa menimbulkan kerugian secara fisik,mental, maupun materi. Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis manajemen risiko pada proyek konstruksi Masjid X Samarinda, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Informan penelitian adalah pekerja proyek sebagai informan utama dan mandor konstruksi sebagai informan kunci. Penelitian ini dilakukan di lokasi proyek konstruksi Masjid Babussalam Jalan M. Yamin Samarinda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari identifikasi bahaya berdasarkan 5 tahapan pekerjaan konstruksi Masjid X, ditemukan 25 bahaya. Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan didapatkan gambaran tingkatan risiko sangat tinggi (very high risk) tidak ada. Tetapi tingkat risiko tinggi (high risk) sebanyak 5 bahaya, risiko sedang (moderate risk) sebanyak 10 bahaya, dan risiko rendah (low risk) sebanyak 10 bahaya. Pengendalian risiko telah dilakukan oleh pihak manajemen berdasarkan hirarki pengendalian yaitu pengendalian secara teknis, pengendalian secara administratif dan penggunaan APD.
Disimpulkan bahwa pekerjaan konstruksi Masjid X, merupakan pekerjaan yang berisiko. Salah satu bahaya yang tergolong risiko tinggi adalah terjatuh dari scaffholding pada tahap pekerjaan pemasangan dan pelepasan scaffholding. Berdasarkan hal tersebut, mandor perlu memberikan APD tambahan yaitu safety body harness atau tali webbing.