Tuberkulosis adalah penyakit menular disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan organ lain, sehingga menjadi sepuluh penyebab kematian di seluruh dunia. Indonesia menjadi negara dengan peringkat insiden tuberculosis tertinggi ketiga di dunia. Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama tertinggi di Pulau Kalimantan dan Samarinda berada pada peringkat kedua tertinggi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui laju kesembuhan dan faktor-faktor yang memengaruhi laju kesembuhan, serta memodelkan hazard ratio pada pasien tuberkulosis di Kota Samarinda. Jenis penelitian ialah non-reactive research dengan pendekatan cohort retrospektif dan ex post facto. Metode yang digunakan ialah log-rank, estimasi kaplan-meier dan regresi cox proportional hazard. Data diperoleh melalui sistem informasi tuberkulosis terpadu tahun 2018.
Hasil estimasi kaplan-meier diperoleh bahwa pasien tuberkulosis paru, pasien yang terkonfirmasi bakteriologis dan pasien dengan hasil pemeriksaan dahak positif memiliki risiko sembuh lebih lama dibandingkan pasien lain. Hasil uji log-rank diperoleh bahwa terdapat perbedaan kurva survival pasien tuberkulosis diantara kategori pasien berdasarkan lokasianatomi (Pvalue