Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran abnormalitas kehidupan pekerja seks komersial laki-laki dalam masyarakat luas dan dalam budaya modern sekarang ini, seks bukanlah sesuatu yang tabu untuk dibicarakan. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa seks juga menjadi sebuah komuditi yang diperdagangkan. Dalam perfilman, tema-tema seks sering menjadi kunci untuk manarik konsumen. Sebagai ‘barang dagang’ para penjaja seks pun bermacam- macam. Mulai dari wanita, waria dan pria. Wanita dan waria sudah cukup lazim keberadaanya di masyarakat. Namun pekerja seks pria masih sangat tertutup dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Hal inilah yang diangkat dalam film The Gigolo. Bertolak dari fenomena tersebut di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah representasi abnormalitas kehidupan pekerja seks komersial laki-laki dalam film “The Gigolo”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi abnormalitas kehidupan pekerja seks komersial laki-laki yang di representasikan oleh tokoh Ho Kui Fung dalam film “The Gigolo”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif dan menggunakan metode Semiotika dengan teori milik Barthes. Penelitian ini menggunakan denotasi dan konotasi. Unit analisis yang digunakan adalah tabel denotasi yang berisi interprestasi yang terlihat dalam scene-scene dalam film “The Gigolo”. Data primer didapat dari hasil makna denotasi dan konotasi di dalam Film “The Gigolo”, sedangkan data yang sekunder didapat dari buku, jurnal penelitian, skripsi dan data internet. Fokus penelitian ini yaitu : Bentuk abnormalitas kehidupan seksual pekerja seks komersial laki-laki, bentuk abnormalitas seks melayani tante-tante girang/kesepian, bentuk abnormalitas melayani seks terhadap ibu dan anak.
Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, representasi Laki-laki dalam film The Gigolo tersebut menunjukkan adanya makna denotasi dan konotasi yang tersirat yaitu menggambarkan seorang pemuda abnormalitas seksual yang disebabkan oleh dorongan seksual yang abnormal, adanya partner seks yang abnormal, dengan cara-cara abnormal dalam pemuasan dorongan-dorongan seksual. Dan bentuk relasi seks yang abnormal dan perverse (buruk,jahat) adalah relasi seks yang tidak bertanggung jawab. sedangkan untuk makna konotasinya adalah laki-laki merupakan gambaran pekerja seks komersial yang abnormalitas untuk kegiatan seksual yang beraneka ragam secara bebas, awut-awutan dengan siapa pun juga, dengan banyak orang, terang-terangan tanpa malu-malu tanpa di batasi oleh norma-norma sosial