Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus dengan nyeri neuropatik perifer diabetik di Poliklinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda berdasarkan usia, jenis kelamin, durasi mengalami DM, kontrol glukosa darah, riwayat hipertensi, kadar asam urat, kadar kolesterol, dan jenis terapi farmakologi DM
Metode: Penelitian deskriptif dengan melibatkan 45 sampel pasien DM dengan nyeri neuropatik perifer diabetik di Poliklinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Hasil: Angka kasus nyeri neuropatik perifer diabetik pada pasien DM di Poliklinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie berdasarkan usia 36-45 tahun (18%), 46-55 tahun (24%). 56-65 tahun (18%), >65 tahun (40%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan jenis kelamin perempuan (56%) dan laki-laki (44%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan durasi DM 15 tahun (20%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan kontrol glukosa darah pasien terkontrol (40%) dan pasien tidak terkontrol (60%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan riwayat hipertensi, pasien mengalami hipertensi (80%) dan tidak mengalami hipertensi (20%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan kadar asam urat tinggi (73%) dan asam urat normal (27%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan kadar kolesterol total normal (47%) dan kadar kolesterol total tinggi (53%). Nyeri neuropatik perifer berdasarkan jenis terapi DM antidiabetik oral (62%), insulin (11%) dan kombinasi (27%).
Kesimpulan: Karakteristik pasien diabetes melitus dengan nyeri neuropatik perifer diabetik di Poliklinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda paling banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan, kelompok usia >65 tahun, durasi DM >5 tahun, memiliki kadar glukosa darah tidak terkontrol, memiliki riwayat hipertensi, memiliki kadar asam urat tinggi, memiliki kadar kolesterol total tinggi, dan menggunakan terapi obat antidiabetik oral.