ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA DAN QEC UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (STUDI KASUS: CV. AGUS DWI PUTRA)
CV. Agus Dwi Putra (Toko Kaca Sahabat) adalah perusahaan yang menghasilkan atau memproduksi produk akhir pembuatan perabotan rumah tangga seperti lemari, rak piring dan sebagainya, dalam proses pengerjaannya terdiri dari departemen alumunium, departemen perakitan dan departemen pemotongan kaca, dimana masih terdapat pekerja-pekerja yang bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis seperti terlalu lama membungkuk atau jongkok saat memotong material, terlalu lama berdiri sehingga kaki dan tangan merasa keram serta area kerja yang sangat sempit. Dari keluhan postur kerja yang tidak ergonomis tersebut dapat diartikan bahwa pekerja di CV. Agus Dwi Putra mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders (MSD) yang dimana faktor penyebanya adalah dari pekerja itu sendiri dan dari lingkungan kerja sekitar. Sehingga perlu dilakukan penelitian menggunakan metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dan Quick Exposure Cheklist (QEC). Metode RULA dipilih karena menilai segmen tubuh bagian atas seperti lengan atas, lengan bawah, pergelanagn tangan, putaran pergelangan tangan, leher, batang tubuh sampai kaki serta penilaian skor aktivitas dan skor beban. Metode QEC digunakan untuk menilai berdasarkan dua sisi, yaitu sudut pandang pengamat dan pekerja serta memperhitungkan berat beban, waktu kerja/durasi, pencahayaan, kesulitan dan stres yang dirasakan oleh pekerja. Analisis dari nordic body map kepada 5 pekerja didaptkan keluhan-keluhan tertinggi terjadi pada segmen tubuh leher bagian atas dan bawah, bahu kanan, punggung, lengan atas bagian kanan, pinggang, pinggul, lengan kanan bawah dan pergelangan tangan kanan. Skor RULA pada departemen pemotongan alumunium, departemen perakitan dan pemotongan kaca memiliki nilai yang sama yaitu 7 merupakan skor kategori tinggi dengan tindakan perbaikan sekarang juga. Skor QEC pada departemen perakitan dan departemen pemotongan kaca memperoleh skor QEC sebesar 68,75 % dan 51,13 % yang berarti perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perbaikan, sedangkan pekerja pada departemen pemotongan alumunium memperoleh skor QEC sebesar 71,60 % yang berarti dilakukan penelitian dan perbaikan secepatnya. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) Keluhan sakit yang dialami pekerja paling banyak terjadi pada tubuh bagian atas yaitu leher, pinggang, punggung dan pinggul, sehingga penelitian mengunakan metode RULA dan QEC dapat mengurangi risiko musculoskeletal disorders pada pekerja. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan departemen yang memiliki skor RULA dan QEC paling tinggi adalah departemen pemotongan alumunium dimana skor RULA bernilai 7 dan skor QEC bernilai 71,60 %. Saran perbaikan untuk postur kerja yang tidak ergonomis pada departemen pemotongan alumunium adalah membuat meja kerja dengan ukuran panjang 180cm, lebar 40cm dan tinggi 89,5cm untuk mengurangi risiko musculoskeletal disorders pada pekerja
Ketersediaan
Detail Information
Judul | ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA DAN QEC UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (STUDI KASUS: CV. AGUS DWI PUTRA) |
---|---|
Pengarang | IQBAL - Personal Name |
No. Panggil | |
Subyek | Musculoskeletal Disorders (MSD), Nordic Body Map ( |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2017 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Industri |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY