Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika materi pokok kubus dan balok.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Samarinda. Dari subjek penelitian dipilih 8 siswa sebagai responden. Pemilihan responden berdasarkan pada jenis kesalahan terbanyak dan kesalahan yang dilakukan responden tersebut mewakili semua jenis kesalahan yang ada saat penelitian di lapangan. Objek penelitian adalah kesalahan dalam mengerjakan soal matematika materi pokok kubus dan balok. Penelitian dilakukan pada semester genap yaitu pada bulan Maret sampai Mei 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan metode (1) observasi yaitu pengamatan indera selama proses pembelajaran berlangsung, (2) dokumentasi yaitu meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan objek penelitian, (3) tes berbentuk uraian dengan materi pokok kubus dan balok, dan (4) wawancara dengan mengadakan tanya jawab secara lisan kepada delapan responden. Validasi data dilakukan dengan triangulasi yaitu dengan mengadakan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika dan wali kelas VIII. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 6 jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu (1) kesalahan konsep, (2) kesalahan visualisasi ruang geometri, (3) kesalahan dalam menghitung, (4) kesalahan algoritma, (5) jawaban sembarang, dan (6) kesalahan satuan luas atau volume. Penyebab dari kesalahan-kesalahan tersebut berasal dari faktor kognitif siswa, yaitu: (1) siswa tidak mempunyai pemahaman prasyarat mengenai materi yang berhubungan dengan kubus dan balok, (2) adanya gangguan persepsi visual saat pengamatan objek bangun ruang (3) siswa kurang memahami konsep utama materi pokok kubus dan balok, (4) siswa tidak memahami prosedur operasi hitung campuran dan teknik-teknik perhitungan dasar, dan (5) pengetahuan siswa terhadap algoritma tidak utuh. Faktor tingkah laku siswa, yaitu: (1) kurangnya motivasi siswa untuk belajar matematika secara mandiri, (2) siswa tidak cermat membaca perintah soal, (3) siswa belajar dengan penguasaan pada tingkat hafalan, (4) siswa kurang membaca buku paket matematika, (5) siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan materi kubus dan balok, dan (6) kurangnya kelengkapan alat tulis. Faktor pedagogis, yaitu: (1) materi unsur-unsur kubus dan balok yang hanya dijelaskan dengan membaca slide, (2) materi jaring-jaring kubus dan balok tidak terlalu dijelaskan, (3) metode yang digunakan kurang melibatkan aktivitas siswa, dan (4) pembelajaran tanpa alat peraga matematika yaitu bangun ruang.