ITA PURNAMASARI. Uji kualitas fisik organoleptik dan efektivitas deteksi boraks sari kunyit(Curcuma domestica Val) pada bakso ayam yang diberi penambahan boraks pada level yang berbeda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2019. (dibawah bimbingan Arif Ismanto dan Julinda R. Manullang).

Bakso adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari daging dan tepung tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk bola-bola seukuran bola ping-pong sebelum dimasak dalam air mendidih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kulitas fisik organoleptik dan efektivitas deteksi boraks sari kunyit pada bakso ayam yang diberi penambahan borak pada level yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Laboratorium Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Pertanian universitas Mulawarman, Samarinda.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 = Bakso + 0% Boraks, P1 = Bakso + 1% Boraks, P2 = Bakso + 2% Boraks, P3 = Bakso + 3% Boraks, P4 = Bakso + 4% Boraks. Data dianalisis dengan menggunakan (ANOVA) Analysisi Of Variance dan menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) apabila terdapat hasil yang berbeda nyata.
Penelitian ini menunjukkan bakso ayam dengan penambahan boraks pada level yang berbeda dapat mempengaruhi nilai pH pada bakso ayam, sedangkan pada susut masak bakso ayam dengan penambahan boraks pada level yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Bakso ayam dengan penambahan boraks pada level yang berbeda untuk kualitas organoleptik hedonik dan mutu hedonik warna, tekstur dan aroma menunjukan hasil yang berbeda nyata, sedangkan kualitas pengujian boraks pada bakso dengan menggunakan kertas saring dan ekstrak kunyit menunjukan hasil yang berbeda nyata dan ekstrak kunyit sangat berpengaruh terhadap mendeteksi adanya boraks pada bakso.

Kata Kunci : Bakso Ayam, Kualitas Fisik Dan Organoleptik, Boraks, Ekstrak Kunyit