Samarinda merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur, kejadian kebakaran sering terjadi, baik kebakaran rumah penduduk maupun kebakaran lahan. Pada penelitian ini dilakukan deskripsi jumlah kejadian kebakaran, pembuatan peta tematik, identifikasi pola sebaran, uji dependensi spasial, dan pembuatan peta rawan kejadian kebakaran berdasarkan data kejadian kebakaran perbulan selama tahun 2014-2016 di Kota Samarinda. Hasil identifikasi dan uji dependensi spasial dengan menggunakan autokorelasi spasial secara global yaitu Moran dan Geary . Hasil pada kedua analisis tersebut diperoleh data bulan Juni dan Juli yang yang menolak H0 atau terjadi autokorelasi. Kemudian dilanjutkan ke analisis autokorelasi spasial secara lokal untuk mengetahui hubungan kejadian kebakaran antar kecamatan. Hasil dari analisis Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) dibuat untuk menentukan peta kerawanan kejadian kebakaran. Kecamatan yang rawan kebakaran meliputi kecamatan Samarinda Ulu, Sungai Pinang, dan Samarinda Kota. Kecamatan dengan kategori sedang meliputi kecamatan Sambutan, Palaran, dan Samarinda Ilir, sedangkan kecamatan kategori aman meliputi Samarinda Utara, Sungai Kunjang, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir