Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat suku dayak Kenyah terhadap larangan pemerintah tentang ladang berpindah-pindah dan untuk mengetahui pemahaman suku dayak Kenyah di desa Mahak terhadap peraturan pemerintah tentang larangan pembakaran hutan yang membatasi ladang berpindah.
Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian yaitu persepsi masyarakat suku dayak kenyah terhadap larangan pemerintah tentang ladang berpindah dan pemahaman suku dayak kenyah terhadap larangan pemerintah Tentang pembakaran hutan yang membatasi ladang berpindah. sumber data yaitu Kepala Desa, Wakil Kepala Desa, Ketua Adat, dan 2 Tokoh Masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data meliputi: pengumpulan data, reduksi, display data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian yaitu persepsi masyarakat Suku Dayak Kenyah terhadap larangan pemerintah tentang ladang berpindah di Desa Mahak tidak sesuai dengan tradisi suku Dayak Kenyah dalam mencari, memenuhi kebutuhan dengan cara sistem ladang berpindah yang harus melalui proses penebasan hutan, penebang dan dibakar. Dalam pembuatan ladang berpindah Dayak Kenyah mencegah dan menanggulangi jika terjadinya kebakaran hutan dan berupaya menjaga, melestarikan hutan. Pemahaman dayak Kenyah di desa Mahak terhadap peraturan pemerintah tentang larangan pembakaran hutan yang membatasi ladang berpindah dipahami bahwa membakar hutan dengan sembarangan merupakan suatu tindakan tidak benar dan bertentangan dengan peraturan pemerintah. Dalam sistem ladang berpindah kegiatan yang harus dilakukan membakar lahan yang sudah ditebang dan itu merupakan suatu tradisi adat istiadat dalam pembuatan ladang berpindah. Sebagai masyarakat adat, mereka berkewajiban mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan kebakaran hutan dan tidak membakar hutan sembarangan tanpa melihat kondisi alam dan izin dari kepala adat