Pabrik penggilingan padi UD Sido Muncul merupakan sebuah usaha penggilinganpadi yang memproduksi beras siap konsumsi. Proses produksi beras yang dilakukanoleh usaha pabrik penggilingan padi UD Sido Muncul tidak terlepas dari risiko-risikoyang menyebabkan terganggunya proses produksi beras. Risiko yang terjadi sepertiketerlambatan bahan baku gabah dalam proses produksi, terjadinya kerusakan alatpada mesin penggilingan padi, hasil kualitas beras yang kurang baik dan sebagainya.
Risiko-risiko yang terjadi dapat menyebabkan beberapa kerugian seperti terhentinyaproses produksi beras sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan permintaan. Untukdapat mengelola risiko-risiko yang terjadi pada usaha pabrik penggilingan padi UD SidoMuncul digunakan metode Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (Fuzzy FMEA) danAnalytical Hierarchy Process (AHP). Metode fuzzy FMEA merupakan pengembangandari metode FMEA yang digunakan untuk mengeidentifikasi risiko, mengukur risiko, dan menentukan risiko yang memerlukan prioritas penanganan. Proses identifikasi risikomenggunakan alur proses produksi secara umum yaitu bahan baku (input), proses (process), dan produk jadi (output) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi risiko.
Metode AHP digunakan untuk memilih strategi mitigasi prioitas penanggulangan risikoyang tepat. Dari hasil pengolahan data fuzzy FMEA didapatkan 25 risiko yang terdiri dari8 risiko faktor bahan baku (input), 12 risiko faktor proses (process), dan 5 risiko faktorproduk jadi (output). Setelah dilakukan perhitungan FRPN didapatkan risiko denganbobot nilai tertinggi dan dijadikan sebagai risiko prioritas dari setiap faktor diantaranyayaitu risiko pesaing pembeli padi dengan bobot nilai 894 (very high), risiko kerusakan pada motor penggerak utama dengan bobot nilai 883 (very high), dan risiko pesaing supplier beras dengan bobot nilai 748 (high-very high). Berdasarkan risiko prioritasdidapatkan 7 alternatif strategi, dalam penentuan strategi prioritas digunakan metode AHP dengan kriteria dari setiap risiko prioritas untuk mempermudah mendapatkan strategi mitigasu yang tepat sesuai goal. Setelah dilakukan perhitungan didapatkanstrategi mitigasi prioritas untuk menanggulangi risiko prioritas dari setiap fakto risikoyaitu strategi menjalin kemitraan dengan pelaku bisnis lainnya dengan bobot nilai 0,731untuk faktor risiko bahan baku (input), strategi melakukan pemeliharaan mesin secararutin dengan bobot nilai 0,637 untuk faktor risiko proses produksi (process) dan strategimenjaga kualitas produk dengan bobot nilai 0,637 untuk faktor risiko produk jadi (output).
Kata Kunci: Manajemen Risiko, Risiko Proses Produksi, Strategi Mitigasi, Fuzzy FMEA, Fuzzy Risk Priority Number dan AHP