Iritasi mata akibat kerja disebabkan oleh infeksi, iritan dan alergi di tempat kerja. Iritasi mata kimia-iritatif terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk kesakus konjungtivalis seperti klorin. Lingkungan kerja yang buruk, karakteristik pekerja yang berisiko dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak sesuai merupakan faktor risiko terhadap kejadian iritasi mata.
Tingkatan iritasi mata tergantung pada konsentrasi klorin dan lamanya kontakantara manusia dan klorin. Personal hygiene yang kurang baik juga dapat menyebabkan iritasi mata utamanya kebiasaan mencuc tangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personalhygiene, konsentrasi klorin, lama kontak, dan penggunaan APD dengankeluhan iritasi mata pada pekerja udang PT.X. Jenis penelitian ini observasionalanalitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan padabulan Oktober 2019 dengan objek penelitian yaitu 2 titik sampling air klorin diruang produksi pembekuan udang PT.X. Sampling klorin diukur dengan metode titrasi dan menggunakan tes kit klorin dan subjek penelitian adalah 123pekerja udang PT.X dengan analisis data menggunakan uji koefisien kontigensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorin melewati nilaiambang batas dan terdapat 62 pekerja yang mengalami keluhan iritasi mata.
Terdapat hubungan antara personal hygiene, lama kontak, dan penggunaanalat pelindung diri dengan keluhan iritasi mata dan tidak terdapat hubungan konsentrasi klorin dengan keluhan iritasi mata.
Perlu adanya pemberian dan penggunaan APD seperti alat pelindungmata, penyuluhan mengenai bahaya bahan kimia klorin terhadap kesehatan, dan menerapakan personal hygiene dengan baik oleh pekerja udang PT.X.
Kata Kunci : Klorin, Personal Hygiene, APD, Iritasi Mata
Daftar Pustaka : 12, (2005-2018)