Indonesia mempunyai luas mangrove sebesar 3.489.140,68 Ha (tahun 2015). Deforestasi dan perubahan tata guna lahan saat ini menyebabkan emisi karbondi oksida (CO) sekitar 8–20% yang bersumber dari kegiatan manusia di tingkat global. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara meningkatkan peran hutan sebagai penyerap CO2 melalui sistem pengelolaan hutan yang sinergis
dengan fungsi sosial dan nilai ekonomi hutan tersebut. Salah satu cara mendapatkan data dan informasi tersebut dengan kegiatan inventarisasi hutan.
Pengukuran tegakan dimulai dari pohon berdiameter >10 cm, dengan bentuk plot lingkaran sebanyak 63, tanpa melakukan penebangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah biomassa dancadangan karbon pohon berdasarkan jenis, kelas diameter dan lokasi plot, untukmengetahui kerapatan pohon per hektar dan rata-rata diameter berdasarkan jenis, kelas diameter dan antar plot, kemudian untuk membandingkan jumlah biomassa dan cadangan karbon di 4 (empat) lokasi penilitian yang telah dilakukan sebelumnya dan untuk mengetahui apakah hutan bakau di Desa Tani Baru kawasan Delta Mahakam masih tergolong dalam kondisi baik atau tidak (berdasarkan kriteria hasil perhitungan INP).
Penelitian ini merupakan perpaduan antara data primer serta data sekunderberupa ide dan data tambahan dari penelitian sebelumnya. Plot diambil secarapurposive sampling namun dengan mempertimbangkan variabilitas pada lokasitersebut, kemudian di overlay-kan melalui peta sebaran plot. Untuk menduga kandungan biomassa dan cadangan karbon, data diameter diolah dan dihitungdengan menggunakan model alometrik berdasarkan jenis pohon, laludikelompokkan lagi berdasarkan kelas diameter dan lokasi plot. Menghitung nilai INP untuk dihubungkan dengan jumlah biomassa dan cadangan karbon, selain ituuntuk mengetahui apakah pertumbuhan mangrove disana sudah berjalan dengan normal atau tidak.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu interpretasi visual jenisberdasarkan ground check lapangan, total jumlah biomassa dan cadangan karbontertinggi ada pada jenis Avicennia officinalis, sedangkan berdasarkan individunyasaja yang tertinggi ada pada jenis Ceriops tagal. Pada kelas diameter 10-20memiliki simpanan terbesar dengan tipe permudaan alami yang kurang normal.
Perhitungan biomassa dan cadangan karbon di lokasi ini lebih kecil dibandingkan dengan lokasi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan perhitungan INP, hutan bakau di wilayah ini dalam keadaan normal dan cukup baik.
Kata Kunci: Alometrik, Cadangan Karbon, Hutan Mangrove, INP, Variabilitas.