Limbah tanaman pisang kepok merupakan limbah yang sering dimanfaatkan untuk pakan ternak bagi rumansia. Pemanfaatan limbah tanaman pisang sebagai pakan hijauan pada budidaya ternak jangkrik sebagai upaya menekan harga pakan sehingga dapat menjadi solusi. Limbah tanaman pisang yang dapat digunakan berupa bongkol, batang tengah, pelepah daun, daun pisang dan kulit buah pisang sebagai pakan hijauan bagi jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) karena mengandung air yang cukup tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan berupa limbah bongkol pisang, batang pisang, pelepah daun pisang, daun pisang dan kulit buah pisang serta kapas berisi air sebagai kontrol dengan pakan utama berupa konsentrat. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak empat ulangan dengan menggunakan sepuluh ekor jangkrik disetiap perlakuan.
Tekhnik pengambilan data berupa pertambahan bobot tubuh per sepuluh hari (mg), konsumsi pakan (mg) dan mortalitas (%). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara sistematis dengan menggunakan analisis variansi satu arah sehingga diperoleh f hitung < f tabel bearti pemberian limbah tanaman pisang tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) secara statistik namun hasil penelitian perlakuan konsentrat dan daun pisang menghasilkan pertambahan bobot tubuh paling baik (242.73 mg/ekor) dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pertumbuhan jangkrik kalung maksimal pada umur 30 hari dan mortalitas tertinggi pada umur 40 hari yang disebabkan kelembapan yang tinggi serta kanibalisme