Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Preeklampsia merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian ibu dengan insidensi 128.273/tahun atau sekitar 5,3% di Indonesia. Preeklampsia dikelompokkan menjadi preeklampsia tanpa gejala berat dan preeklampsia berat. Preeklampsia berat dapat menjadi masalah, baik pada ibu ataupun pada janin karena adanya vasospasme pembuluh darah, sehingga aliran darah uteroplasenta ke janin terbatas, akibatnya janin dapat terlahir dalam keadaan berat bayi lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, intra uterine fetal death, serta Apgar score yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara preeklampsia berat dengan komplikasi pada janin, yaitu intra uterine fetal death (IUFD), persalinan prematur, asfiksia neonatorum, dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan sampel penelitian masing-masing sebanyak 46 untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisis dilakukan dengan uji chi-square untuk table 2x2 dan likelihood ratio untuk table 2x3. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara preeklampsia berat dengan persalinan prematur (p=0,000) dan preeklampsia berat dengan BBLR (p=0,000). Serta tidak terdapat hubungan antara preeklampsia berat dengan IUFD (p=0,822) dan preeklampsia berat dengan asfiksia neonatorum (p=0,060),
Kata kunci : Preeklampsia berat, intra uterine fetal death (IUFD), asfiksia neonatorum, berat bayi lahir rendah (BBLR