TATI DWI YUSWANTI. Status Kandungan Mineral Pada Darah Sapi BaliBunting dan Tidak Bunting Di Kecamatan Samboja. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2019. (dibawah bimbingan Fikri Ardhani dan Surya Nur Rahmatullah)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kandungan mineralkalsium, magnesium, zinc, dan tembaga pada serum darah sapi bali yangdipelihara secara intensif dan ekstensif di Kecamatan Samboja. Mineral adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pakan yang berkualitas. Ternak sapimembutuhkan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangan walaupun dalam jumlah yang sedikit namun sangat penting dan diperlukan.
Penelitian di laksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2019, diLaboratorium PUSREHUT Universitas Mulawarman. Sampel berupa serum darahdari 6 ekor sapi bali yang bunting dan 6 ekor sapi bali tidak bunting yangdipelihara secara intensif serta serum darah dari 6 ekor sapi bali yang bunting dan 6 ekor sapi bali tidak bunting yang dipelihara secara ekstensif.
Hasil penelitian menunjukkan rerata mineral Mg pada serum darah sapi Bali bunting Intensif (0,0082±0,0068 mg L-1) dan bunting ekstensif (0,0736±0,0133mg L-1 ), rerata Mg tidak bunting intensif (0,0735±0,0072 mg/L) dan tidak buntingekstensif (0,0786±0,0100 mg/L). Rerata Zn bunting intensif (0,0667±0,0095mg/L) dan bunting ekstensif (0,0612±0,0223 mg/L). Zn tidak bunting intensif (0,0739±0,0173 mg/L) dan tidak bunting ekstensif (0,0784±0,0166 mg/L). Ca bunting intensif (1,5054±0,2721 mg/mL) dan bunting ekstensif (1,2574±0,1975mg/L). Ca sapi tidak bunting intensif (1,4224±0,2734 mg/L) dan tidak buntingekstensif (1,6425±0,2277 mg/L). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa mineral Ca, Mg, Zn, Cu pada sapi bali yang dipelihara secara intensif dan ekstensif bunting dan tidak bunting berada dibawah kadar normal dan tidak berbeda nyata (T>0,05).
Kata kunci : Sapi Bali, mineral, pemeliharaan, bunting dan tidak bunting.