Gegar budaya adalah respon yang mendalam dan negatif dari depresi, frustrasi, dan disorientasi yang dialami oleh individu yang hiduup dalam suatulingkungan budaya yang baru. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana gambaran penyesuaian diri dan komunikasi interpersonal pada mahasiswa asingyang mengalami gegar budaya. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif denganpendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek NJ memiliki gambaran penyesuaian diri yang sehat atau efisien karena mau membuka diri pada orangbaru dan komunikasi interpersonal yang efisien dengan berusaha membangunrelasi dengan baik yang efektif untuk mengurangi gegar budaya yang dialamisubjek. Subjek kedua AZ, muncul respon-respon tidak sehat terhadap tuntutan
situasi yang dihadapi dalam penyesuaian diri seperti sulit membuka diri dankomunikasi interpersonal yang tidak efektif karena lebih memilih terbuka hanyapada mahasiswa Thailand yang menambah gegar budaya subjek. Subjek ketiga SP, menunjukkan penyesuaian diri yang sehat atau efektif dengan mulai terbukaagar dapat beradaptasi dan komunikasi interpersonal ditunjukkan dengan adanyaketerbukaan yang mengurangi gegar budaya subjek. Subjek keempat MF,penyesuaian diri ditunjukkan dengan adanya respon tidak sehat seperti enggan membangun relasi dengan mahasiswa Indonesia dan komunikasi interpersonal ditunjukkan dengan adanya perasaan takut ditipu yang membuat tidak berani membangun komunikasi yang menambah gegar budaya yang dialami subjek.
Kata kunci: Gegar budaya, penyesuaian diri, komunikasi interpersonal