Audi Firdaus, Studi tentang pengendalian kualitas produk dengan menggunakan metode Six Sigma pada Home Industri Keripik Pisang Mak Ichang di Samarinda, di bawah bimbingan Bapak Dr. M. Zaini, M. Si dan Bapak Muhammad Fikry, M.B.A., BBA.
Persaingan usaha yang semakin kompleks dan kompetitif mendorong parapengusaha dan pengamat bisnis untuk lebih mengembangkan pemikiran danmemperoleh cara yang tepat dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telahditetapkan. Home Industri Keripik Pisang Mak Ichang di Samarinda merupakan salahsatu produsen keripik pisang yang berproduksi setiap pekan, dan terus berusaha menjaga kualitas produk dengan menekan angka produk cacat dalam proses produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengendalian kualitasproduk yang ada dan penerapan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC.
Menganalisis tingkat kecacatan dan memecahkan persoalan kualitas yangterjadi saat ini,untuk itu visi peningkatan kualitas menuju 3,4 kegagalan per sejutakesempatan untuk setiap produksi penting dilakukan, jadi Six Sigma merupakan suatumetode yang merupakan terobosan baru untuk melaksanakan pengendalian danpeningkatan kualitas, dengan menggunakan metode Six Sigma dapat diketahui bahwa kualitas keripik pisang yang dihasilkan cukup baik yaitu 3,27 Sigma pada tingkat kerusakan 38.333 atau 3,8% untuk sejuta produksi (DPMO) dengan target 3,4 DPMOatau 0,0034% kegagalan untuk sejuta kesempatan disetiap transaksi produk.
Implementasi pengendalian kualitas dengan metode Six Sigma pada penelitianini maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga jenis kecacatan tertinggi yang terjadiyaitu, keripik remuk (42%), keripik tidak renyah (31%), dan warna keripik gosong (17%) disebabkan beberapa faktor yaitu faktor metode, faktor alat, faktor bahan bakudan faktor manusia, yang selanjutnya dibuat rekomendasi usulan perbaikan dan pengawasan yang tepat.
Perlu diketahui jenis penyebab kerusakan yang sering terjadi secara rinci untuk dapat diatasi sebagai upaya peningkatan kualitas produk, perlu dilaksanakanperbaikan pada instruksi kerja serta karyawan perlu dibekali standar operasionalprosedur (SOP) yang dibuat lebih rinci dengan pengawasan yang lebih ketat,perlunya peningkatan pada peralatan-peralatan yang dapat membantu dalam prosesproduksi dan penentuan kualifikasi bahan baku kepada pemasok tetap yang sesuai dengan kebutuhan, serta memberikan pemahaman yang cukup kepada segenap karyawan yang bertugas agar setiap aspek pada proses produksi dapat berjalan dengan baik guna mendukung keberlangsungan sistem pengendalian kualitas produk
Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC.