Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Heat Strain pada pekerja di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Mahakam Unit PLTD Karang Asam, Samarinda (Pembimbing Dr. Iwan M Ramdan,S.Kp.,M.Kes dan Dr. Krispinus Duma, S.KM.,M.Kes)
Heat Strain merupakan respon tubuh terhadap tekanan panas baik eksternal maupun internal, dimana tubuh berusaha untuk menghilangkan panas ke lingkungan untuk memelihara kestabilan suhu tubuh. Heat Strain pada pekerja merupakan salah satu permasalahan dalam lingkungan kerja yang terpapar panas sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik dan mental pekerja PLTD Karang Asam.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik denganpendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah umur, status gizi, konsumsiair minum, dan tekanan panas, variabel terikat adalah Heat Strain. Sampeldalam penelitian ini sebanyak 53 orang pekerja dengan teknik total sampling.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini Kuesioner (HSSI), Quest Temp 32, Timbangan dan Meteran. Analisis data menggunakan uji Korelasi Pearson dengan a = 0,05.
Hasil penelitian ini, pekerja yang mengalami kejadian Heat Strain diZona Hjau atau Tingkat Aman sebanyak 34 orang (64,2%) dan di Zona Kuningatau Tingkat Mungkin Aman sebanyak 19 orang (35,8%). Hasil analisis bivariatada hubungan antara umur dengan kejadian Heat Strain (p = 0,000), status gizidengan kejadian Heat Strain (p = 0,039), konsumsi air minum dengan kejadian Heat Strain (p = 0,000), dan tekanan panas dengan kejadian Heat Strain (p = 0,000) pada pekerja PLTD Karang Asam Samarinda.
Disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur, status gizi, konsumsi airminum, dan tekanan panas dengan kejadian Heat Strain. Disarankan kepada PLTD Karang Asam untuk memasang ventilasi yang memadai dan memasang exhaust fan, memberikan sosialisasi/edukasi mengenai kebutuhan air minum yang cukup dan penyediaan air minum.
Kata kunci : Umur, Status Gizi, Konsumsi Air Minum, Tekanan Panas, Heat Strain
Kepustakaan : 71 (1970-2018)