LENNY, NIM 1508015040, Samarinda 09 Desember 1996, Minat Studi Hukum Pindana, Analisa Yuridis Pertanggungjawaban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perkawinan Sirri, dibawah bimbingan Ibu Rini Apriyani, S.H.,M.H selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Irma Suryani S.Ag.,M.Ag selaku dosen pembimbing II.
Perkawinan Sirri sering terjadi dikalangan masyarakat dan bahkan hampir dari beberapa wilayah menganggap sebagai suatu budaya sehingga tidak jarang hal ini sering terjadi didaerah manapun di Indonesia. Pengaturan terkait nikah sirri tidak memiliki kepastian hukum tetap, karena dalam Undang-undang Perkawinan syarat sahnya suatu perkawinan yakni terpenuhinya ketetuan formal dan syarat formal.
Maraknya Kekerasan Rumah Tangga Dalam perkawinan sirri menyebabkan tidakadanya kepastian hukum meskipun semenjak munculnya Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, akan tetapi bagi para pelaku kawin sirri dalam proses penegakan hukum tetap menggunakan KUHP, karena nikah sirri tidak diakomodirdalam Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan doktrinal, sumberbahan hukum ada dua yakni sumber bahan hukum primer dan sekunder, analisabahan hukum untuk mendeskripsikan jawaban pertanyaan dan alokasi waktu Penelitian akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan mulai dari penyusunan desain riset, seminar desain riset, studi pustaka, pengambilan data, penyusunan laporan dan publikasi.
Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa dengan menetapkan sebagai tindak pidana aduan, maka hukum pidana tetap dipertahankan sebagai sarana yangterakhir dalam upaya penanggulangan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dan pertanggungjawaban hukum terhadap pelaku kekerasan dalam rumah tangga terhadap perkawinan sirri adalah pelaku tetap dikenakan dengan Pasal 351 KUHP Penganiyaan Umum, karena pernikahan sirri tidak dapat dikategorikan dalam hubungan rumah tangga menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974,dikarenakan sahnya suatu perkawinan adalah tercatat dalam negara.
Kata Kunci : Perkawinan, Sirri, Kekerasan, Rumah, Tangga.