Hikma Amalia. Analisis Danau Mesangat Kecamatan Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur sebagai Kawasan Konservasi Insitu buaya badas hitam (Crocodylus siamensis) (SCHNEIDER, 1801),dibawah bimbingan Dr.Sudrajat.,SU. sebagai pembimbing Utama dan Dr. Ir. Abdunur.,M.Si. sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kondisi Biogeofisik Danau Mesangat sebagai habitat dan penyebaran buaya badas hitam (C. siamensis) dan jenis kegiatan yang mengancam keberlanjutannya. Pengamatan lapangan dilakukan dengan metode survey Spootlight di 3 ( tiga ) titik lokasi yaitu Long Balau, Loah Toh dan Abang dan wawancara dengan masyarakat / nelayan setempat
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kondisi Biogeofisik habitat Danau Mesangat pada daerah Long balau, Loah Toh dan Abang sangat mendukung kehidupan C.siamensis yang ditandai dengan landscape perairan air tawar arus rendah, adanya jenis jenis tumbuhan alami yang mendukung sebagai tempat beristirahat, nesting dan basking serta tersedianya keanekaragaman ikan yang tinggi sebagai kekuatan pakan yang ada didalamnya. Ditemukan 17 individu buaya stadia Tukik,berukuran antara 30 – 50 cm pada perairan danau dengan kedalaman antara 30 cm s/d 110 cm. Sarang tidak aktif berbentuk gundukan tumbuhan berukuran tinggi ±45 cm dan lebar ±75 cm dan juga ditemukan sebanyak 20 butir telur dengan ukuran panjang rata rata ± 8,45 cm ,lebar rata rata ± 4,9 cm. Faktor yang mengancam habitat C.siamensis adalah adanya pendangkalan badan air oleh tumbuhan rawa dan terapung, eksploitasi penangkapan ikan dan potensi konversi lahan danau. Berdasarkan hasil penelitian ini diusulkan kegiatan konservasi secara insitu Danau Mesangat sebagai habitat buaya badas hitam dilakukan dengan cara penetapan secara legal sebagai kawasan perlindungan, penetapan zonasi kawasan untuk bersarang, area tertutup, tempat bermain dan berjemur bagi C.siamnesis, dan zona terbuka bagi akses nelayan untuk penangkapan


Kata Kunci : Habitat C.siamnesis ,Danau Mesangat, ,Ancaman dan Zonasi.