Nur Mayrani Sinta Dewi, 2019. Campur Kode Bahasa Berau Pada Komunikasi Pelayanan Berbahasa Indonesia di Puskesmas Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Universitas Mulawarman. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bahasa Indonesia. Pembimbing I, Dr. H. Mursalim, M.Hum. dan Pembimbing II, Drs. Syaiful Arifin, M.Hum.

Kata Kunci : campur kode, bahasa Berau



Proses komunikasi pelayanan di Puskesmas merupakan suatu keadaan yang formal dan bersifat ilmiah yang penggunaan bahasanya tentu menyesuaikan situasinya. Namun, pada kenyataannya situasi yang formal tersebut dapat berkurang karena komunikasi yang terjadi antara pasien, dokter dan perawat karena seringkali memunculkan pencampuran dua bahasa atau lebih. Puskesmas Tanjung Redeb Kabupaten Berau merupakan salah satu Puskesmas terbesar yang berada di wilayah Tanjung Redeb dan banyak pasien dari berbagai suku yang datang untuk berobat, salah satunya yaitu suku Berau. Hal inilah yang membuat proses komunikasi pelayanan di Puskesmas antara pasien, dokter maupun perawat melakukan pencampuran bahasa, yaitu bahasa Berau dan bahasa Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara teoritis dan pendekatan secara metedologis. Teknik analisis data menggunakan teknik Agih.
Hasil penelitian dari campur kode di Puskesmas Tanjung Redeb Kabupaten Berau, yaitu bentuk campur kode berupa kata seperti awu, frasa seperti talla turun dan klausa talla andai kalama’i . Faktor penyebab campur kode berupa latar sosial, pengaruh lingkungan, berbicara topik tertentu, menjadi tegas tentang sesuatu dan menjelaskan isi pembicaraan bagi lawan bicara. Untuk data berupa kata dalam penelitian sebanyak
48%, frasa 26% dan kalusa 26% , jadi kesalahan campur kode berupa katalah yang paling banyak terjadi di Puskesmas Tanjung Redeb Kabupaten Berau.