Bahasa dalam slogan berdiri sebagai sesuatu yang harus dibaca dan dilihat. Frasa, klausa, maupun kalimat yang digunakan dalam slogan mempengaruhi cara berpikir pembaca. Untuk dapat menarik perhatian pembaca, slogan biasanya ditampilkan dengan suatu gaya pengungkapan yang khas, yaitu adanya unsur semantik dan pragmatik dalam slogan tersebut. Semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata. Sedangkan pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi dan bagaimana pragmatik menyelidiki
makna sebagai konteks, bukan sebagai sesuatu yang abstrak dalam komunikasi. Penelitian ini memiliki dua tujuan. (1) Mendeskripsikan bahasa slogan pada baliho, spanduk, ....dan neon box atau sejenisnya yang terdapat di Kota Samarinda. (2) Mendeskripsikan makna dan maksud tuturan yang terkandung dalam bahasa slogan di Kota Samarinda.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah baliho, spanduk, ....dan neon box atau sejenisnya yang terdapat di Kota Samarinda 2016-2017. Dari analisis data ditemukan tiga bentuk slogan, yaitu berbentuk frasa, klausa, dan kalimat. Pada slogan juga ditemukan dua belas makna, yaitu makna luas, makna sempit, makna leksikal, makna gramatikal, makna referensial, makna nonreferensial, makna denotatif, makna konotatif, makna konstruksi, makna proposisi, makna ideasional, makna piktorial, dan makna pusat. Selain itu, ditemukan juga tujuh jenis slogan, yaitu slogan perdagangan, slogan kesehatan, slogan motivasi, slogan lingkungan hidup, slogan pendidikan, slogan politik, dan slogan perusahaan. Selain itu terdapat juga empat bentuk tuturan, yaitu representatif yang meliputi modus menyatakan dan spekulasi. Direktif yang meliputi modus mengajak dan menyarankan. Ekspresif yang berisi modus memuji. Komisif yang meliputi modus berjanji dan menyatakan kesanggupan.
Pada penelitian ini diperoleh bahwadari 21 slogan yang terdapat di tempat-tempat umum Kota Samarinda cenderung berbentuk kalimat. Selain itu, slogan yang di teliti lebih banyak yang mengadung makna leksikal karena memiliki arti yang sesuai dengan kamus. Berdasarkan analisis hanya satu slogan saja belum memenuhi syarat teori slogan yang baik, karena belum efektif dan tidak bersifat persuasif sehingga belum dapat dikatakan sebagai slogan yang baik.