Kota Samarinda merupakan provinsi yang mengalami perubahan musim yang diakibatkan iklim yang cukup ekstrim. Perubahan tersebut menyebabkan Kota Samarinda sering mengalami bencana banjir. Fenomena kejadian banjir saat ini tidak hanya terjadi pada saat musim penghujan namun pada saat terjadi hujan durasi 3 jam saja sudah dapat mengakibatkan banjir. Kecamatan Samarinda Utara adalah kecamatan yang paling rawan akan banjir. Tujuan dari penelitian ini untuk: Untuk mengetahui mitigasi yang dilakukan masyarakat dan pemerintah setempat terhadap bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Samarinda Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah teknik Area sampling. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket 35 KK dengan jumlah pertanyaan 8 butir pertanyaan dan melakukan wawancara untuk melengkapi pertanyaan dari angket. Penelitian dilakukan di 7 titik lokasi yaitu di Kelurahan Lempake, Jalan A.W. Syahranie Kelurahan Sempaja Selatan, Jalan KH. Wahid Hasyim I
Kelurahan Sempaja Selatan, Jalan PM Noor Kelurahan Sempaja Selatan, Jalan Pramuka Kelurahan Sempaja Selatan, Jalan Batu Cermin Kelurahan Semapaja Utara dan Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara.
Hasil dari penelitian ini yaitu, mitigasi yang sudah dilakukan masyarakat adalah upaya non struktural dan mitigasi yang sudah dilakukan pemerintah adalah upaya struktural. Adapun bentuk mitigasi yang dilakukan masyarakat adalah mitigasi bentuk struktural yang mencakup pembuatan tanggul, membersihkan saluran parit/ drainase, penanaman pohon, membuat rumah panggung, meninggikan pondasi rumah, meninggikan teras depan rumah dan mitigasi yang dilakukan pemerintah dalam bentuk mitigasi non struktural yang mencakup sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat. Namun, mitigasi yang dilakukan belum maksimal.