Latar Belakang. Inflamasi adalah mekanisme pertahanan fisiologis utama terhadap infeksi dan/atau kerusakan jaringan karena zat kimia, mekanik, atau fisik.
Pengobatan untuk mengatasi terjadinya inflamasi akut pada umumnya adalah obatsintesis dari golongan anti-inflamasi non steroid (AINS) dan golongan steroid, tetapidalam penggunaan jangan panjang obat-obatan ini mempunyai efek samping yangcukup berat seperti erosi lambung, ulkus duodenum, toksisitas jantung serta toksisitas ginjal. Obat dengan efek samping yang lebih ringan dan toksisitas yanglebih rendah menjadi alasan dibutuhkannya obat anti-inflamasi yang berasal dari tanaman. Terong pipit (Solanum torvum) merupakan salah satu jenis tanaman yangberkhasiat sebagai obat anti-inflamasi. Aktivitasnya sebagai anti-inflamasi denganmenstabilkan membran sel belum diketahui. Tujuan. Penelitan ini dilakukan untukmengetahui aktivitas anti-inflmasi ekstrak etanol terong pipit (Solanum torvum)dengan metode stabilisasi membran sel darah merah. Metode. Penelitan inimenggunakan metode staabilisasi membran sel darah merah dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Terdapat tiga kelompok perlakuan yakni kelompok ekstrak, kelompok kontrol, dan kontrol negatif. Masing-masing kelompok diberikan 3 perlakuan dengan 3 dosis kumulatif yang berbeda. Pengulangan dilakukan pada masing-masing kelompok sebanyak 3 kali. Aktivitas stabilisasi membranditabulasikan dalam bentuk mean ± Standard Error Mean (s.e.m) kurva dosis respon,kemudian dihitung nilai EC50. Data diuji homogenitas dan variansinya, jika distribusidata normal dan variansi sama, maka dilanjutkan dengan uji ANOVA. Perbedaan terhadap kontrol positif dilihat dengan uji t test dan dikatakan signifikan jika p