Emiliana Edai, 2019. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kawasan Wisata di Kota Samarinda (Studi Kasus Desa Budaya Pampang). Penelitian ini dibimbing oleh Drs. H.M.
Khairul Ali Hanif, M.Pd selaku pembimbing I dan MeiVita Romadon Ningrum, M.Pd selaku pembimbing II Desa Pampang merupakan daerah yang berbasis budaya dayak.
Keberadaan Desa Pampang dimaksudkan untuk menjaga eksistensi seni dan budaya dari sukudayak kenyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisatadi Desa Pampang dan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancamandalam pengembangan kawasan wisata di Desa Pampang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu; teknik kepustakaan data, observasi, wawancara, dokumen, dan triangulasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikankesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhipengembangan kawasan wisata Desa Pampang yaitu berupa faktor pendukung yaitu; adanya tarian tradisional, adanya jurnalis yang memberitakan informasi tentang Desa Pampang, budaya masyarakat yang masih tradisional dan kerjasama dengan Pemerintah. Faktor penghambat yaitu; kebersihan, kekurangan Pelatih Tari,dana terbatas, kurangnya prasarana dan sarana. Berdasarkan hasil penelitian analisisSWOT strategi paling utama yang bisa diterapkan pihak Pengelola Desa Budaya Pampang adalah memanfaatkan sumber daya yang dimiliki kawasan wisata dan peluang yang ada untuk pengembangan, menjaga kebudayaan dan keaslian kawasanwisata dari eksploitasi kemudian menambah promosi tentang potensi yang dimiliki.
Kata Kunci: pengembangan, kawasan wisata, Desa Budaya Pampang, analisis SWOT