Uji fitokimia, uji toksisitas dan uji aktivitas antioksidan dari umbi lokio (Allium chinense G.Don) telah dilakukan. Ekstraksi dari umbi lokio dilakukan denganmenggunakan beberapa pelarut yaitu metanol, n-heksana dan etil asetat. Hasil dari uji fitokimia pada umbi lokio (Allium chinense G.Don) mengandung senyawa metabolitsekunder yaitu alkaloid, fenolik, flavonoid, steroid dan saponin. Berdasarkan hasil uji toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan pada ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi metanol memiliki nilaiLC 50 masing-masing sebesar 145,36; 257,54; 169,28 dan 333,64 ppm. Hasil uji tingkat toksisitas tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar merupakan fraksi dengan tingkat toksisitas sangat toksik. Berdasarkan hasil uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) menunjukkan pada ekstrak kasar,fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi metanol memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 99,18; 410,87; 40,12 dan 121,96 ppm. Dari hasil uji antioksidan diketahui bahwa pada fraksi etil asetat umbi lokio memiliki aktivitasantioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 40,12 ppm. Pada identifikasikomponen penyusunnya dengan menggunkan alat instrumen GC-MS terdapatkomponen senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu dimetoxy sulfone, 2-methoxy-4vinylphenol, hexadecanoic acid, 4-vinylphenol dan vitamin E.
Kata kunci: Lokio (Allium chinense G.Don), Uji Fitokimia, Uji Aktivitas Antioksidan, DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl), Uji Toksisitas, Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), GC-MS.