Berdasarkan pengamatan pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia, diketahui bahwa kemampuan membaca teks negosiasi siswa kelas X GP SMK Negeri 6 Samarinda Tahun Pembelajaran 2016/2017 masih rendah. Dari hasil tes , nilai rata- rata dari siswa yang berjumlah 26 adalah 58.46. Rerata tersebut masuk dalam kategori kurang, karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 78. Nilai yang tergolong rendah
tersebut disebabkan siswa belum memahami secara benar tentang teks negosiasi dan siswa kurang menyukai pembelajaran membaca teks negosiasi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran membaca teks negosisasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan untuk meningkatkan nilai keterampilan membaca teks negosiasi dengan menggunakan penerapan pembelajaran berbasis masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK ) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai. Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas X GP SMK negeri 6 Samarinda semester II tahun pembelajaran 2016/2017. Data diperoleh melalui pemberikan tugas individu dan tes hasil belajar berupa penugasan menjawab soal teks negosiasi. Analisis data dalam bentuk statistik deskriptif dalam bentuk rata-rata (mean).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembeajaran berdasarkan masalah merupakan model yang tepat untuk pelaksanaan pembelajaran membaca teks negosiasi, karena dapat meningkatkan kemampuan membaca teks negosiasi pada siswa kelas X Geologi Pertambangan SMK Negeri 6 Samarinda tahun pembelajaran 2016/2017. Hasil analisis data pada siklus I adalah 66.73, namun belum mencapai KKM dikarenakan bahan ajar yang sulit dan teks negosiasi tentang karyawan dan pengusaha tidak pernah dialami oleh siswa sehingga siswa kesulitan dalam memahami teks tersebut. kemudian dilanjutkan pada siklus II meningkat menjadi 73.75, pada siklus II ini siswa sudah mulai paham tentang teks negosisai, dikarenakan bahan ajarnya telah diganti menjadi teks yang lebih mudah dan pernah dialami oleh siswa yaitu negosiasi jual beli di pasar Sukowati. Pada siklus III meningkat menjadi 80.29. pada siklus III yang merupakan siklus terakhir karena hasil nilai belajar membaca teks negosiasi sudah mencapai ketuntasan, siswa sudah memahami maksud dari teks negosiasi tersebut.