Koloid merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan sebagai mata pelajaran kimia di SMA yang cenderung berupa hafalan dan terlalu metematik serta bersifat abstrak, sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami. Konsep yang abstrak dalam materi sistem koloid sangat potensial dalam menimbulkan kesalahan konsep (miskonsepsi). Penelitian yang dilakukan dibanyak Negara yang juga menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dapat bersifat resisten dan tanpa batas budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan koloid siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 Samarinda Tahun Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siswa diminta untuk mengerjakan soal tes miskonsepsi setelah pelaksanaan pembelajaran bab berakhir (sebagai ulangan harian). Pertemuan kedua siswa diminta untuk mengerjakan angket gaya belajar menurut Felder Silverman untuk memperoleh profil gaya belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum siswa yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan koloid memiliki kecenderungan gaya belajar pada pada dimensi persepsi adalah sensing-intuitive seimbang, pada dimensi input adalah visual-verbal seimbang, dan pada dimensi pemprosesan adalah active-reflektive seimbang, dan dimensi pemahaman adalah sequential-global seimbang.

Kata Kunci : Gaya Belajar Felder-Silverman, Miskonsepsi, Koloid