Larutan penyangga adalah salah satu mata pelajaran kimia yang dipenuhi konsep-konsep abstrak dan perhitungan yang sulit untuk dipahami oleh setiap siswa. Hal ini merupakan salah satu faktor terjadinya miskonsepsi pada siswa karena cara siswa menginterpretasikan konsep berbeda dengan konsep para ahli. Konsep yang diinterpretasikan siswa berbeda-beda antara satu dengan lainnya dikarenakan cara siswa memperoleh, memproses serta mengolah informasi berasal berkaitan degan gaya belajar siswa yang berbeda sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui miskonsepsi berdasarkan gaya belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA SMA/MA Negeri sekecamatan Samarinda Ulu. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengujikan soal pendeteksi miskonsepsi three-tier diagnostic test dan angket gaya belajar Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM) yaitu ILS Questionnaire. Data Penelitian dianalisis dengan menggunakan software Microsoft Excel versi tahun 2013 yang dikelompokkan ke dalam tingkat miskonsepsi tinggi, miskonsepsi sedang dan miskonsepsi rendah sedangkan gaya belajar siswa dianalisis per dimensi. Gaya belajar siswa selanjutnya dihubungkan sesuai tingkat miskonsepsi yang dialami siswa tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, Siswa yang mengalami miskonsepsi tinggi dengan persentase 6.92% didominasi oleh siswa dengan gaya belajar active-reflektive seimbang, sensing sedang, visual-verbal seimbang dan sequential-global seimbang. Siswa yang mengalami miskonsepsi sedang dengan persentase 48.46% didominasi oleh siswa dengan gaya belajar active sedang, sensing-intuitive seimbang, visual-verbal seimbang dan sequential-global seimbang. Adapun siswa mengalami miskonsepsi rendah dengan persentase 44.62% didominasi oleh siswa dengan gaya belajar active sedang, sensing sedang, visual-verbal seimbang dan sequential-global seimbang.

Kata Kunci: Miskonsepsi, Gaya belajar dan Larutan Penyangga