Detail Cantuman Kembali

REPRESENTASI BUDAYA LOKAL PADA TAYANGAN TELEVISI BENUA ETAM EPISODE “KITA BADINGSANAK” DI TVRI KALTIM





Kamila Kusmeinar Tyas Asih, Representasi Budaya Lokal Pada Tayangan Televisi Benua Etam Episode “Kita Badingsanak” di TVRI Kaltim. Dibawah bimbingan Bapak Cathas Teguh Prakoso.,S.Sos., M.Si., sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Ghufron., M.Si sebagai pembimbing II.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk representasi budaya lokal di Kalimantan Timur melalui Sandiwara Mamanda malalui pendekatan semiotika komunikasi oleh Roland Barthes pada tayangan Benua Etam Episode “Kita Badingsanak”
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai realitas yang ada dimasyarakat tentang bagaimana representasi budaya lokal melalui tayangan tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara menonton keseluruhan tayangan dari beberapa tayangan yang disiarkan secara on air dan berupa dokumen dari TVRI Kaltim.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunduh tayangan melalui media facebook milik channel TVRI Kaltim, penelitian kepustakaan, observasi dariskripsi terdahulu dan mengambil scene dengan cara screenshot dari tayangan yang merepresentasikan budaya lokal. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan scene-scene pada episode yang telah ditentukan yaitu “Kita Badingsanak” yang tayang pada tanggal 4 Juli 2018 secara live yang merepresentasikan budaya lokal di Kalimantan Timur lalu dianalisa dengan dua unsur dalam linguistik yaitu unsur naratif (alur cerita) dan unsur sinematografi (semua unsur yang ada didepan kamera) dan juga menggunakan teori Semiotika Roland Barthes yang memliki unsur konotasi, denotasi serta mitos. Kemudian disajikan dengan data didalam suatu tabel dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tayangan Benua Etam Episode “KitaBadingsanak di TVRI Kaltim dengan jelas merepresentasikan berbagai macambudaya lokal di daerah Kalimantan Timur atau pun peranan seorang seniman dan masyarakat dalam melakukan sebuah pelestarian budaya saat ini. Hal ini tertuang pada analisis semiotika Roland Barthes dengan menggunakan tanda denotasi (makna sebenarnya), konotasi (makna kiasan yang timbul karena latar belakang budaya) serta mitos (berupa makna kiasan/konotatif yang secara tidak langsung melekat pada tanda atau pemikiran masyarakat dengan latar belakang), sehingga dapat menganalisis bentuk representasi budaya lokal pada tayangan ini dengan mengungkapkan mitos yang berkembang. Sebagian besar orang menafsirkan bahwa kebudayaan lokal tidak hanya berhenti dimasa lampau melainkan pentingnya pelestarian kebudayaan. Tetapi, faktanya seringkali ada pun kelebihan dari penggunakan media telah mencampur adukkan kebudayan tradisional sehingga khalayak enggan kembali mengkonsumsi bentuk kebudayaan yang sudah ada sejak turun temurun.




Kata Kunci: Representasi, Budaya Lokal, Semiotika Film dan Televisi

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul REPRESENTASI BUDAYA LOKAL PADA TAYANGAN TELEVISI BENUA ETAM EPISODE “KITA BADINGSANAK” DI TVRI KALTIM
Pengarang KAMILA KUSMEINAR TYAS ASIH - Personal Name
No. Panggil
Subyek Representasi, Budaya Lokal, Semiotika Film dan Tel
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2019
Penerbit
Jurusan Ilmu Komunikasi
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua