Nur Afdawiah, 1402095224, Aktivitas Promosi Makam Habib Tunggang Parangan sebagai Daya Tarik Wisata Religi di desa Kutai Lama Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah bimbingan Bapak Fareis Althalets, S.Par., M.Mpar dan Bapak Dr. M. Zaini, M.Si. Aktivitas Promosi makam Habib Tunggang Parangan yang kurang efektif. Banyak pengunjung yang datang mengetahui keberadaan makam ini melalui orang-orang, teman, kerabat dan keluarga. Aktvitas Promosi yang kurang efektif sehingga terjadi angka tingkat kunjungan menurun. Peneliti menggunakan teori promosi dan juga daya tarik wisata. Teori ini relevan dengan judul yang ditulis peneliti yaitu untuk mencari tahu bagaimana Aktivitas Promosi Makam Habib Tunggang Parangan Sebagai Daya Tarik Wisata Religi di desa Kutai Lama Kabupaten Kutai Kartanegara melalui elemen-elemen promosi. Dinas Pariwisata menggunakan elemen-elemen promosi yaitu Advertising, Sales Promotion, dan Public Relation. Untuk pengelola menggunakan Advertising, Personal Selling dan Public Relation. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis data interaktif milik Miles & Huberman. Konsep analisis data interaktif dalam metode ini ialah aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus, melalui Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Aktivitas Promosi oleh Dinas Pariwisata terditi dari: 1. Advertising (brosur, buflet, baliho dan media sosial yang lain). 2. Sales Promotion, dengan mengikuti berbagai pameran dan memberikan hadiah untuk pengunjung. 3. Public relation, dengan melakukan kerjasama dengan berbagai komunitas seperti duta wisata yang bertugas memberikan informasi kepada pengunjung yang datang pada setiap acara dilaksanakan. Aktivitas Promosi oleh Pengelola terdiri dari: 1. Advertising dengan menggunakan media sosial. 2. Personal Selling, dengan menyediakan tour guide. 3. Public Relation, dengan melakukan kerjasama bersama organisasi pkk untuk berjualan makanan khas desa Kutai Lama. Dinas Pariwisata diharapkan lebih aktif menggunakan media sosial dan juga media konvensional. Untuk pengelola juga lebih aktif lagi menggunakan media sosial, karena mempunyai peran yang cukup penting untuk mempromosikan daya tarik wisata yang di daerah tersebut.
Kata Kunci: Promosi, Wisata Religi