Kendaraan bermotor menghasilkan gas buangan (emisi) yang didalamnya mengandung unsur timbal (Pb), 75 % timbal di udara akan keluar bersama asap kenalpot. Timbal merupakan senyawa berbahaya bagi kesehatan manusia karena sekitar 95 % timbal yang terhirup akan terakumulasi didalam tubuh dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan lingkungan akibat paparan Pb di udara ambien pada karyawan pertokoan di simpang empat Air Putih Kota Samarinda. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL), objek penelitian yaitu konsentrasi Pb pada 4 titik sampling di 4 ruas jalan pada simpang empat Air Putih Kota Samarinda dan subjek penelitian sebanyak 30 karyawan pertokoan menggunakan Purposive sampling. Pengumpulan data meliputi pengukuran konsentrasi Pb dan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa intake paparan Pb < RFC (0,000493 mg/kg/hari) dengan rata-rata konsentrasi Pb 0,13125 μg/m3 dan RQ ≤ 1 yang berarti bahwa tidak ada risiko kesehatan nonkarsinogenik pada durasi paparan realtime dan lifetime pada karyawan pertokoan sebanyak 30 responden (100%) tetapi dari hasil penelitian menunjukan terjadi keluhan kesehatan terkait gejala anemia berupa sakit kepala (93,3%), mudah mengantuk (90%), mata berkunang-kunang (53,3%), 5L (23,3%), pucat pada muka (10%), pucat pada mata (10%), pucat pada bibir (10%), dan sulit konsentrasi (6,7%). Disarankan perlu dilakukan uji emisi gas buangan kendaraan bermotor secara berkala, mengimplementasikan program langit biru, memperbanyak tumbuhan yang dapat menyerap Pb, menggunakan APD berupa masker, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan selalu menjaga kebersihan personal untuk mencegah peningkatan risiko akibat polusi udara.
Kata Kunci : Timbal (Pb), Nonkarsinogenik, Karyawan Pertokoan Kepustakaan : 44 (2001-2018)