Pada saat ini jasa pencucian pakaian atau laundry berkembang dimana-mana terutama di daerah pemukiman. Air limbah yang dihasilkan langsung disalurkan ke saluran drainase yang pada akhirnya akan mengalir ke badan air. Limbah laundry yang mengandung fosfat tinggi, berasal dari Sodium Tripoly Phosfhate (STTP) yang merupakan salah satu bahan deterjen. Fosfat yang berlebih dalam badan air akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. Ada beberapa proses yang telah digunakan untuk mengolah air limbah agar tidak mencemari lingkungan diantaranya prasedimentasi, filtrasi dan constructed wetland. Filtrasi adalah alat untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal dengan cara menyaringnya dengan media filter, sedangkan constructed wetland adalah sistem pengolahan terkontrol yang telah didesain dan dibangun dengan memanfaatkan proses alamiah yang melibatkan tumbuhan, tanah dan mikroorganisme yang saling berinteraksi untuk pengolahan limbah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengolahan dengan cara prasedimentasi, filtrasi dan constructed wetland dengan tanaman eceng gondok seberat 1 kg pada reaktor 1 dan 1,5 kg pada reaktor 2 dalam menurunkan kadar Fosfat, MBAS Deterjen , BOD, COD dan TSS dalam limbah laundry. Hasil prasedimentasi dan filtrasi mampu menurunkan BOD sebesar 53.49 %, COD sebesar 43.22 %, TSS sebesar 59.32 %, Fosfat sebesar 27.90 %, MBAS Deterjen sebesar 31.56 %. Hasil filtrasi kemudian dilanjutkan pada constructed wetland. Pada reaktor 1 Menurunkan BOD sebesar 35.72 %, COD sebesar 53.29 % TSS sebesar 45.83 %, Fosfat sebesar 61.29 %, MBAS Deterjen sebesar 63 % dan pada reaktor 2 Menurunkan BOD sebesar 36.39 %, COD sebesar 60.90 % TSS sebesar 50 %, Fosfat sebesar 67.74 %, MBAS Deterjen sebesar 65.75 %. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa reaktor 2 dengan berat tanaman eceng gondok 1,5 kg memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar Fosfat, MBAS Deterjen , BOD, COD dan TSS limbah laundry.
Kata Kunci : Limbah Laundry, Prasedimentasi, Filtrasi, Constructed wetland