Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dan Kelakai (Stenochlena palustris) oleh masyarakat Minahasa dan suku Dayak secara empiris digunakan sebagai penambah darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui potensi daun bayam merah dan kelakai untuk peningkatan hemoglobin pada wanita menstruasi.
Pengambilan sampel ditentukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Desain penelitian ini adalah QuasyEksperimental Pre-Post Test. Subjek dibagi menjadi empat kelompok yaitu dan kelompok uji 1 diberikan infusa daun bayam merah, kelompok uji 2 diberikan infusa daun kelakai, , kelompok control positif diberikan tablet suplemen tambah darah dan kontrol negatif tidak diberikan intervensi. Data kadar hemoglobin diambil menggunakan alat Mission® Hemoglobin Testing System dan dianalisis dengan PairedT-Test. Hasil penelitian menunjukkan kelompok uji 1 memperoleh peningkatan kadar Hb sesudah intervensi (p = 0,000), kelompok uji 2 juga mengalami peningkatan kadar Hbsetelah intervensi (p = 0,001) dan pada kelompok kontrol positif terdapat peningkatan kadar Hb (p = 0,006), sedangkan kelompok kontrol negative memperoleh penurunan kadar Hb (p = 0,005).
Kata Kunci: Bayam Merah, Kelakai, Hemoglobin, Anemia, Menstruasi.