Lena Yuliani, Studi Tentang Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Bagian Perkotaan Daerah Kota Samarinda, dibawah bimbingan Bapak Daniel Salong, SE., M. Si
Dalam Penulisan ini penulis membahas mengenai Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Bagian Perkotaan Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Permasalahan dalam penulisan ini adalah Bagaimana Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Bagian Perkotaan Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Tujuan dari Penulisan ini adalah Untuk mengetahui Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Bagian Perkotaan Sekretariat Daerah Kota Samarinda.
Sedangkan Dasar Teori yang digunakan adalah Pengertian Prosedur, Pengertian Penerbitan, Pengertian Surat Izin Tempat Usaha (SITU). Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan alat analisis Deskriptif Kualitatif yaitu melihat permasalahan yang ada sesuai dari rumusan masalah yang dikemukakan, sedangkan penyajian data yang diperoleh adalah Data yang diperlukan dalam pengurusan Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
Dari hasil analisa diketahui bahwa Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) melibatkan beberapa fungsi antara lain: Pemohon, Petugas SITU, Kasub dan Kabag Perkotaan, Dispenda (UPT), Asisten Pemerintahan dan Hukum serta Sekda. Prosedur tersebut dilakukan antara 2-3 hari kerja hasil akhir terbitnya surat izin tempat usaha umum bagi badan usaha yang berbentuk kantor dan SITU HO bagi yang memiliki gangguan.
Adapun kesimpulan dari tugas akhir ini adalah Pengurusan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) telah berjalan dengan bagi sesuai Prosedur SITU yang telah ditetapkan. Saran yang penulis sampaikan adalah Untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mengurus SITU itu sulit. Oleh karena itu, sebaiknya Instansi yang terkait dalam pengurusan SITU melakukan sosialisasi atau pergerakkan tata cara dan Prosedur Penerbitan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan Setelah mengetahui prosedur sebaiknya pelayanan di bagian-bagian yang terkait lebih diorganisasikan.