Juni sapan, NIM: 100.80.152.25. TINJAUAN YURIDIS TERHADAP NILAI BTA (BORDER TRADE AGREEMENT) DALAM LINTAS BATAS PERDAGANGAN TRADISIONAL INDONESIA – MALAYSIA, dibawah bimbingan Bapak Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H., M.H. Selaku pembimbing utama dan Ibu Rika Erawati, S.H., M.H. Selaku pembimbing pendamping.
BTA (Border Trade Agreement) merupakan perjanjian perdagangan antara Negara Indonesia dan Negara Malaysia pada tahun 1970 dengan kesepakatan nilai perdagangan sebesar RM600 (enam ratus ringgit Malaysia)/orang/bulan setara dengan Rp150.000 (seratus lima puluh ribu) pada saat itu.
Dibandingkan pada kondisi saat ini, nilai BTA (Border Trade Agreement) sudah tidak relevan lagi, yang sebabkan oleh beberapa faktor yaitu perkembangan inflasi berdampak pada penurunan nilai uang, peningkatan pendapatan perkapita akan menambah daya beli atau konsumsi, serta perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Perundang–undangan ditambah dengan buku–buku, jurnal, makalah, serta pendapat para ahli hukum.
Sesuai denga nilai BTA (Border Trade Agreement) tersebut maka rujukan dalam peyelesaian permasalahan tersebut menggunakan teori-teori hukum, asas-asas hukum serta Undang-undang perdagangan internasional Nomor 7 Tahun 2014, dan Undang-undang perjanjian internasional Nomor 24 Tahun 2000.
Kata kunci : perubahan nilai BTA (Border Trade Agreement).