Beasiswa Bidikmisi merupakan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat yang kurang mampu dalam hal ekonomi. Penerimaan beasiswa Bidikmisi di Universitas Mulawarman dilakukan setiap tahunnya. Seleksi ini dilakukan dengan melakukan perhitungan secara manual terhadap skor kriteria yang telah ditentukan sehingga membuat pengolahan data kurang efektif dan juga membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk mempermudah hal ini terdapat sebuah sistem pendukung keputusan dengan beberapa metode didalamnya. Dalam beberapa penelitian, metode The Technique For Order Of Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) telah digunakan dalam kasus penerimaan beasiswa Bidikmisi. Sedangkan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) merupakan metode baru dan belum banyak peneliti yang menggunakannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan perbandingan metode antara metode TOPSIS dan metode MAUT. Kedua metode ini menghasilkan hasil akhir dengan rangking tertinggi. Data uji penentuan penerimaan beasiswa Bidikmisi menggunakan 150 data mahasiswa pada tahun 2017 dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), yaitu 100 mahasiswa yang diterima dan 50 mahasiswa yang tidak diterima. Hasil akurasi dilakukan dengan membandingkan data asli dengan kedua metode sehingga didapatkan akurasi metode TOPSIS sebesar 47,333 % dan metode MAUT sebesar 74,667 %.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa Bidikmisi, TOPSIS, MAUT