Yonandha Gita Valentine, Pola Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Anak Autis di SLB Ruhhui Rahayu Samarinda dibimbing dibawah pengawasan oleh Drs. Sugandi, M.Si dan Kheyene Molekandella Boer, S.I.Kom M.I.Kom,
Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui bagaimana pola komunikasi interpersonal guru terhadap anak autis selama belajar dan mengajar.
Penelitian ini menggunakan teori Penetrasi Sosial yang digagas oleh Irwin Almant dan Dalmas Taylor yang menjelaskan tentang bagaimana caranya mengembangkan sebuah hubungan melalui tahap orientasi, pertukaran afektifbersifat penjajakan, dan pertukaran stabil.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif metode penelitian deskriptif yakni merupakan metode yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Subjek penelitian merupakan guru SLB Ruhui Rahayu yang mengajar anak dengan gangguan autis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru terhadap anak autis saat belajar dan mengajar dapat dikatakan kurang baik. Dikarenakan adanya hambatan dalam terjadinya proses komunikasi antara guru dan para siswa autis. Menurut Effendy (2001:2) komunikasi bisa dikatakan berhasil jika memenuhi ciri-ciri komunikasi yaitu, arus pesan dua arah, suasana nonformal, umpan balik segera, peserta komunikasi berada salam jarak dekat, dan peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan baik secara verbal maupun nonverbal. Ketika proses belajar dan mengajar dilakukan guru berupaya membangun komunikasi yang lebih intim kepada para anak autis, akan tetapi respon yang diberikan oleh anak autis belum sesuai dengan pesan yang telah disampaikan.
Kata kunci : Pola Komunikasi Interpersonal, Guru, Anak Autis