Kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) selama ini hanya dianggap sebagai limbah oleh masyarakat karena dianggap tidak berguna, padahal pada kulit buah naga masih mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan, antara lain senyawa golongan flavonoid, thiamin, niacin, pyridoxine, kobalamin, fenolik, polifenol, karoten dan phytoalbumin, serta betalain, juga memiliki akitivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan aktivitas pada daging buahnya. Kulit buah naga dapat dimanfaatkan menjadi produk minuman herbal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh lama penyeduhan terhadap pH, intensitas warna dan sensoris minuman herbal kulit buah naga super merah serta untuk mengetahui lama penyeduhan yang tepat untuk mendapatkan minuman herbal kulit buah naga super merah yang terbaik berdasarkan pH, intensitas warna dan sifat sensoris.

Penelitian ini disusun dalam rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan waktu penyeduhan yaitu 1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit yang diulang masing-masing 4 kali ulangan. Data yang diperoleh di analisis dengan sidik ragam (ANOVA). Bila terdapat pengaruh yang berbeda nyata pada taraf a 5% pada sidik ragam maka dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Ukuran pemusatan data untuk uji sensoris menggunakan modus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman herbal buah naga super merah memiliki nilai kisaran rata-rata pH 4,27 - 5,75, intensitas warna dengan nilai (absorbansi) 0,16 – 0,19. Rasa minuman herbal yang disukai adalah pada lama penyeduhan 3 menit (berasa kulit buah naga super merah), sedangkan lama penyeduhan (2-5 menit) disukai warnanya dengan warna agak merah hingga merah. Aroma minuman disukai pada lama penyeduhan 4-5 menit dengan aroma
kulit buah naga super merah

Kata kunci : kulit buah naga, minuman herbal, lama penyeduhan.