Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran dukungan orang tua dalam meningkatkan kemandirian anak tunagrahita sedang Di Sekolah Dasar SLB C Ruhui Rahayu Samarinda. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, serta data dokumentasi yang terkait dengan enam subjek yaitu orang tua dari anak tunagrahita sedangDi SLB C Ruhui Rahayu Samarinda.

Pada subjek pertama PJ, bentuk dukungan yang diberikan yaitu dukungan emosional, dengan penuh perhatian dan kasih sayang,karena subjek membantu saat anak kesulitan melakukan sesuatu sehingga kemandirian anak dapat terlihat. Subjek kedua SW, bentuk dukunganyang diberikan yaitu dukungan informatif, sehingga anak dapat melakukan sesuatu dengan sendiri dan mendengarkan nasehat dan arahandari subjek. Subjek ketiga DW, bentuk dukungan yang diberikan yaitu dukungan emosional dengan perhatian dan nasehat saat anak tidak dapat membersihkan barang yang dihamburkannya dengan benar dan subjek juga mendampingi dan memberi semangat saat anak sedang belajar. Subjek keempat AG, bentuk dukunganyang diberikan yaitu dukungan emosional dengan memberi nasehat dan membantu si anak saat anak terlihat emosi karena tidak dapat mengambil sesuatu benda yang diinginkan. Subjek kelima RM, bentuk dukungan yang diberikan yaitu dukungan emosional dengan membantu dan memberi arahan kepada si anak, sehingga kemandirian si anak dapat diketahui saat anak sedang belajar sendiri dan mendengarkan arahan dari subjek. Subjek keenam RY, bentuk dukungan yang diberikan yaitu dukungan emosional dengan memberi perhatian saat anak membersihkan teras rumah dan memperhatikan saat anak sedang belajar.

Kata kunci: dukungan orang tua, kemandirian anak tunagrahita sedang