HASMUDDIN LILLA, 2017. Interpretasi bawah permukaan daerah longsor dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger (studi kasus di perumahan talang sari samarinda, kalimantan timur) dibimbing oleh Dr. Mislan, M.Si. Tanah longsor merupakan bencana alam yang paling sering terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya terutama pada musim hujan. Suatu daerah dinyatakan memiliki potensi longsor jika memenuhi tiga syarat, yang pertama yaitu lereng yang cukup curam, kedua memiliki bidang gelincir, dan yang ketiga adalah terdapat cukup air untuk memenuhi tanah di atas bidang gelincir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui litologi perlapisan batuan bawah permukaan di daerah longsoran dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger.

Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang dapat digunakan untuk melihat resistivitas lapisan batuan bawah permukaan. Prinsip kerja metode geolistrik dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan mengukur beda potensial dengan sepasang elektroda yang lain. Hasil data yang diperoleh pada alat geolistrik kemudian diolah menggunakan software Res2dinv sehingga memperlihatkan citra warna nilai resistivitas batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis lapisan batuan pada daerah penelitian didominasi oleh pasir dan batu pasir sehingga berpotensi untuk terjadi longsor.

Kata kunci : Bidang gelincir, Elektroda, Geofisika, Geolistrik, Litologi,