Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan metode bercerita dalam penigkatan kemampuan bahasa ekspresif. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengajaran kemampuan dasar bahasa yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan anak usia dini. Manfaat bercerita adalah membantu pembentukan pribadi dan moral anak, menyalurkan keutuhan imajinasi, fantasi, kemampuan verbal anak, merangsang minat baca anak dan membuka cakrawala pengetahuan anak sebab dalam bercerita anak dapat tambahan pengalaman yang merupakan hal baru baginya. Bahasa ekspresif adalah cara seorang anak dalam mengungkapkan perasaan serta kata-katanya kepada orang lain yang berada di sekitarnya yang mempunyai arti dan kadang dicampur dengan gerakan tubuh.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Maksudnya dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Fokus penelitian ini berkaitan dengan aktifitas guru dalam proses pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah guru dan anak didik Taman Penitipan Anak Taman Indria Samarinda. Pengumpulan data dilakukan menggunakan cara observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi foto dianalisis berdasarkan model analisi interaktif yang dikembangkan oleh Huberman dan Miles. Ada tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penerapan pembelajaran ini dalam pelaksanaannya terlebih dahulu merancang RPPM, RPPH dan merancang kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diberikan untuk menstimulus / memberikan rangsangan agar dapat berkembang kemampuan yang dimiliki anak dengan tidak terpaksa dan nyaman.


Kata kunci : Metode Bercerita, Bahasa Ekspresif